MENGENAL "BUAH APEL"
Pohon
apel (Malus domestica)
|
||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||
Malus
domestica
|
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan
dari pohon buah
apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit
buahnya agak lembek, daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa biji di
dalamnya.
Kebanyakan apel
bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan
juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel.
Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.
Informasi botani
Pohon apel
merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur, mencapai ketinggian
3 hingga 12 meter, dengan tajuk yang lebar dan
biasanya sangat beranting.[2] Daun-daunnya berbentuk
lonjong dengan panjang 5 - 12 cm dan lebar 3 - 6 centimeter. Bunga apel mekar di
musim semi, bersamaan dengan percambahan daun. Bunganya putih dengan baur merah
jambu yang berangsur pudar. Pada bunga, terdapat lima kelopak,
dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak pada musim gugur,
dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter. Inti buah apel memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata,
masing-masing berisi satu hingga tiga biji.
Nama ilmiah
pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Leluhur
liar Malus domestica adalah Malus sieversii yang
ditemui hidup secara liar di pegunungan Asia Tengah,
di Kazakhstan,
Kirgizstan,
Tajikistan,
dan Xinjiang,
Cina,[3]
dan kemungkinan juga Malus sylvestris.[ Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah.
Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin..
Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah,
dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Pusat keragaman
genus Malus adalah di Turki timur. Pohon apel mungkin merupakan tumbuhan awal yang
menjadi tanaman pertanian. Iskandar Agung dihargai karena menemukan tumbuhan
apel kerdil di Asia Kecil pada tahun 300 SM.[2] Apel
musim dingin, yang dipetik pada akhir musim gugur dan disimpan dalam suhu yang
sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan penting di Asia dan Eropa selama ribuan
tahun, dan juga di Argentina dan Amerika
Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa.Apel dibawa
masuk ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17.
Kultivar apel
Apel merah
Ada lebih 7.500
kultivar
apel yang diketahui sejauh ini[20]
di wilayah beriklim sedang dan subtropis.
Kebanyakan kultivar apel ini ditanam untuk dimakan segar, dimasak atau
dijadikan cider.
Apel untuk cider biasanya terlalu masam dan sepat untuk dimakan segar, tetapi
memberikan rasa yang cukup memuaskan (dan tidak tertanding oleh apel segar)
dalam cider.[21]
Apel modern
biasanya lebih manis dari kultivar lama karena rasa apel yang diinginkan
bervariasi menurut zaman. Kebanyakan orang Amerika
Utara dan Eropa
menggemari apel yang manis dan sedikit asam, akan tetapi apel asam juga tidak
sedikit peminatnya.[23] Apel
yang manis tanpa rasa asam populer di Asia,[23]
khususnya di India.[21]
Kultivar apel
lama biasanya berbentuk ganjil, serta memiliki berbagai tekstur dan warna.
Beberapa orang merasa bahwa apel lama lebih enak daripada kultivar modern,[24]
tetapi mengalami masalah lain yang menjadi kurang sesuai untuk diperdagangkan,
seperti hasil produksi yang rendah, kerentanan terhadap penyakit, atau kurang tahan
lama dalam penyimpanan atau transportasi.
Pembiakan apel
Di alam liar,
pohon apel tumbuh cukup mudah dari benih. Akan tetapi, seperti kebanyakan tanaman tahunan, apel
biasanya dibiakkan secara aseksual dengan cara okulasi, karena kecambah apel
merupakan sejenis "heterozigot ekstrem", yaitu
tidak mewarisi DNA dari induk untuk menghasilkan apel baru dengan sifat-sifat
induk, dan malah menjadi berbeda dengan induknya.[25] Kebanyakan
kultivar apel baru memulai siklus hidup sebagai kecambah yang terjadi secara
kebetulan atau dibiakkan dengan menyilangkan kultivar yang memiliki ciri yang
diinginkan.[26]
Tumbuhan apel juga dapat mengalami mutasi genetik pada tiap cabang pohonnya.
Beberapa cabang yang termutasi dapat berkembang menjadi varian yang lebih baik
daripada batang induknya. Beberapa diantaranya bahkan dapat dikatakan sebagai
jenis pohon apel yang baru.[27]
Penanam apel
menghasilkan apel yang lebih kuat melalui proses penyilangan.[28]
Misalnya, sejak 1930-an, Excelsior Experiment Station di Universitas Minnesota telah memperkenalkan
kultivar apel kuat penting yang ditanam secara luas di seluruh negeri Minnesota dan
Wisconsin,
baik secara komersial maupun pribadi. Contoh kultivar-kultivar baru itu adalah Haralson, Wealthy,
Honeygold, dan Honeycrisp.
Apel telah diaklimatisasi
di Ekuador
pada ketinggian yang sangat tinggi. Di wilayah tersebut, tanaman apel berbuah
dua kali per tahun karena kondisi beriklim sedang sepanjang tahun.[29]
Penyerbukan
Lebah Orchard
Mason hinggap di atas bunga apel di British
Columbia, Kanada.
Pohon apel
harus diserbukkan
silang untuk berbuah. Pada setiap musim berbunga, petani apel menyediakan polinator
untuk mengangkut serbuk sari, seperti lebah madu.
Lebah Orchard Mason turut
digunakan sebagai polinator tambahan dalam perkebunan apel komersial.
Adakalanya, ratu tawon kumbang hadir dalam
perkebunan, namun tidak mengangkut jumlah yang cukup untuk menjadi polinator
yang penting.
Pohon apel
terbagi atas empat hingga tujuh kelompok penyerbukan menurut iklim:
- Kelompok A - Berbunga awal musim, 1 hingga 3 Mei di Inggris (Gravenstein, Red Astrachan)
- Kelompok B - 4 hingga 7 Mei (Idared, McIntosh)
- Kelompok C - Berbunga tengah musim, 8 hingga 11 Mei (Granny Smith, Cox's Orange Pippin)
- Kelompok D - Berbunga tengah / akhir musim, 12 hingga 15 Mei (Golden Delicious, Calville Blanc d'hiver)
- Kelompok E - Berbunga akhir musim, 16 hingga 18 Mei (Braeburn, Reinette d'Orléans)
- Kelompok F - 19 sampai 23 Mei (Suntan)
- Kelompok H - 24 hingga 28 Mei (Court-Pendu gemuk)
Satu kultivar
dapat diserbukkan oleh kultivar yang kompatibel dari kelompok yang sama atau
dekat dengannya (A dengan A, atau A dengan B, tetapi bukan A dengan C atau D).
Pematangan dan pemetikan
Kultivar apel
bervariasi dalam hasil dan ukuran pohonnya, walaupun tumbuh dalam batang bawah yang sama. Ada
beberapa kultivar, yang jika dibiarkan tanpa dipangkas, pohonnya akan tumbuh
menjadi sangat besar, sehingga dapat berbuah lebih banyak, tetapi menyulitkan
pemetikan. Pohon yang matang biasanya mampu berbuah 40–200 kilogram apel setiap
tahun. Buah apel dipetik dengan menggunakan tangga yang dirancang sesuai dengan
dahan pohon. Pohon kerdil dapat berbuah 10–80 kilogram apel setiap tahunnya.[27]
Penyimpanan
Buah apel untuk
tujuan komersial dapat disimpan selama berbulan-bulan dalam kamar beratmosfer
terkontrol untuk menunda dimulainya proses pematangan yang teraruh oleh etilena.
Buah-buah apel biasanya disimpan dalam ruangan yang memiliki karbon
dioksida yang lebih kental dengan pengembungan udara yang tinggi untuk
mencegah peningkatan konsentrasi etilena serta memperlambat proses pematangan.
Buah apel masih melanjutkan proses pematangan meskipun telah dipetik.[30] Untuk
penyimpanan dalam rumah, kebanyakan jenis apel dapat disimpan selama sekitar
dua minggu bila disimpan di bagian paling dingin dalam kulkas (yaitu di bawah
5° C). Ada juga kultivar apel yang lebih tahan lama, seperti Granny Smith dan Fuji.[31]
Hama dan penyakit
Daun apel yang
dirusak serangga.
Pohon apel
dapat diserang beberapa penyakit jamur dan bakteri, serta mendapat ancaman dari
hama. Kebanyakan perkebunan komersial menjalankan rencana penyemprotan kimia secara
agresif untuk memastikan mutu, kesehatan, dan hasil panen. Akan tetapi, metode
organik semakin disambut baik dalam manajemen perkebunan karena menggunakan
cara yang kurang agresif, sehingga bahan kimia tidak digunakan karena
dikhawatirkan mengancam kesehatan pohon dalam waktu lama. Metode organik
meliputi pendorongan daur pertanian tertentu atau pembendungan reproduksi
kehidupan perusak tertentu. Untuk meredam hama, petani organik dapat mendorong
kehadiran predator alami, daripada harus membunuh hama terus menerus. Apel
organik biasanya memiliki rasa yang sama dengan apel yang ditanam dengan metode
konvensional, tetapi rupanya tidak semenarik.[32]
Pohon apel
diserang oleh berbagai hama dan penyakit, dan tiga dari yang paling sering
ditemukan adalah jamur, kutu dan kudis.
- Jamur: Bercak kelabu muda muncul pada daun, pucuk dan bunga, biasanya timbul pada musim semi. Bunganya berubah warna menjadi kuning bak krim dan tidak berkembang dengan benar. Penyakit ini dapat dirawat dengan cara yang serupa dengan penumpasan Botrytis; penghilangan kondisi yang menyebabkan penyakit itu pada mulanya dan pembakaran tanaman yang terinfeksi merupakan tindakan yang disarankan untuk dilakukan.[33][33]
Kutu sedang
makan.
- Kutu: Ada lima spesies kutu pada pohon apel, yaitu kutu bijian apel, kutu apel merah, kutu apel, kutu spirea dan kutu apel berbulu. Spesies kutu dapat dikenali melalui warnanya, musim kehadirannya, dan perbedaan pada kornikel, yaitu sepasang juluran di bagian belakang kutu. [33] Kutu menggunakan mulut yang berbentuk seperti jarum untuk menghisap sari tanaman. Spesies kutu tertentu dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi pertumbuhan dan kesuburan pohon.[34]
- Kudis apel: Gejalanya meliputi bercak-bercak berwarna hijau zaitun atau coklat pada daun.[35] Bercak itu makin lama makin coklat, kemudian kudis coklat tumbuh pada buah apel.[33] Daun yang berpenyakit gugur lebih awal dan buahnya semakin ditutupi kudis, lalu merekah kulitnya. Meskipun terdapat bahan kimia untuk mengatasi kudis, penggunaannya tidak dianjurkan karena mudah diserap oleh pohon lalu menyebar ke dalam buah.[35]
Beberapa
penyakit serius yang dihadapi pohon apel meliputi fire blight bawaan
bakteri; dan penyakit akibat jamur Gymnosporangium[34]
Pohon apel muda juga terancam hama seperti tikus dan rusa yang memakan kulit
kayu yang lembut, terutama pada musim dingin.
Kebanyakan apel
Australia diproduksi untuk konsumsi dalam negeri. Impor dari Selandia Baru
tidak diperbolehkan karena regulasi karantina penyakit fireblight sejak tahun
1921.[39]
Eksportir apel
terbesar pada tahun 2006 adalah Cina, Chile, Italia, Perancis, dan Amerika
Serikat, sementara importir terbesar pada tahun yang sama adalah Rusia, Jerman, Britania
Raya, dan Belanda.[40]
Konsumsi oleh manusia
Apel dapat
dikalengkan atau dibuat jus. Buah apel digiling untuk memproduksi sider (non-alkohol dan manis), dan
disaring untuk dibuat jus. Apel juga difermentasi untuk menghasilkan sider (alkoholik dan keras), siderkin, dan cuka. Melalui
distilasi, berbagai minuman beralkohol dapat dibuat, seperti applejack, Calvados, dan wine apel. Pektin dan minyak biji apel juga
dapat dibuat.
Apel merupakan
ramuan renting dalam banyak makanan pencuci mulut, seperti pie apel atau kue apel. Buah ini biasanya dipanggang atau direbus, dan apel juga dapat
dikeringkan dan dimakan atau dibentuk kembali (direndam dalam air, alkohol atau
beberapa cairan lain) untuk penggunaan selanjutnya. Apel Puréed umumnya dikenal
sebagai saus
apel. Apel dapat dijadikan sebagai mentega atau agar-agar. Buah
ini juga digunakan dalam hidangan daging.
- Di Britania Raya, apel toffee adalah produksi tradisional yang dibuat dengan melapisi apel dalam toffee panas dan membiarkannya dingin. Bentuk sejenis di AS adalah apel permen (dibungkus dengan shell keras dari sirup gula yang dikristalkan), dan apel karamel, dilapisi dengan karamel yang didinginkan.
- Apel dimakan dengan madu pada tahun baru Yahudi (Rosh Hashanah) untuk melambangkan tahun baru yang manis.[41]
- Kebu apel mungkin dibuka untuk umum, sehingga pengunjung dapat memetik apel yang akan mereka beli.[41]
Apel yang
diiris menjadi coklat karena terpapar dengan udara akibat konversi bahan
fenolik alami ke melanin
karena pemaparan terhadap oksigen. Pemberian air yang ditambah asam (acidulated
water) dapat mencegah efek ini.
APEL
BAGI KESEHATAN
Umumnya,
konsumsi apel yang gugur (bukan dipetik) cukup aman, namun terdapat risiko keracunan makanan jika
perkebunannya juga merupakan peternakan hewan yang dapat mencemari pohon apel
dengan membuang tinja, apalagi risikonya makin tinggi jika apel itu digunakan
untuk membuat sider atau jus buatan sendiri (tanpa pasteurisasi)
sehingga menggandakan bakteri E. coli.[42]
Sebaliknya,
jika apel itu dimakan mentah tanpa risiko pencemaran dari tinja hewan, maka
aman untuk memakan apel gugur, walaupun sedikit hancur atau bercacing (apel dapat
direndam dalam air yang dibubuh garam untuk membunuh cacing).[43]
Jamur pada buah dapat dilepas dengan merendam buah itu dalam air yang dibubuh cuka,[43]
tetapi jika jamurnya terlalu banyak, maka mungkin masih ada jamur yang tinggal
sehingga menimbulkan masalah kesehatan seperti reaksi alergi dan masalah
pernapasan.
Sindrom alergi mulut
merupakan reaksi alergi yang dialami oleh beberapa orang karena efek serbuk sari
yang tertinggal pada buah apel.[44][45] Karena
serbuk sari itu adalah iritan utamanya, hanya apel mentah yang menyebabkan
reaksi alergi, terutama pada bagian kulitnya. Apel yang dimasak tidak
menimbulkan reaksi alergi karena protein tepung sari diubah betuknya oleh panas
sehingga tidak membahayakan orang yang sensitif kepadanya. Seseorang yang
alergi dengan apel juga dapat menghadapi alergi dengan buah lain dalam famili Rosaceae.[44]
Gejala alergi
apel biasanya ringan saja, seperti merasakan iritasi atau bengkak pada
mulut dan bibir, mata berair, hidung berair dan bersin. Barang siapa yang
terlalu sensitif mungkin akan mengalami kaligata, sakit perut
dan diare.[44]
Apel,
berkulit (boleh dimakan)
|
|
Nilai
nurtrisi per 100 g (3.5 oz)
|
|
218 kJ (52 kcal)
|
|
13.81 g
|
|
-
Gula
|
10.39 g
|
2.4 g
|
|
0.17 g
|
|
0.26 g
|
|
85.56 g
|
|
Vitamin A
equiv.
|
3 μg (0%)
|
0.017 mg (1%)
|
|
0.026 mg (2%)
|
|
0.091 mg (1%)
|
|
Pantothenic acid (B5)
|
0.061 mg (1%)
|
0.041 mg (3%)
|
|
Folate (Vit. B9)
|
3 μg (1%)
|
4.6 mg (8%)
|
|
6 mg (1%)
|
|
0.12 mg (1%)
|
|
5 mg (1%)
|
|
11 mg (2%)
|
|
107 mg (2%)
|
|
0.04 mg (0%)
|
|
Persentase
merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk
dewasa.
Source: Sumberdata Nutrisi USDA |
Berdasarkan
penelitian, apel bisa mengurangi risiko kanker
usus besar, kanker prostat, dan kanker
paru-paru.[46]
Dibandingkan dengan buah lainnya dan sayuran, apel mengandung vitamin C
yang tidak seberapa, tetapi kaya dengan senyawa antioksidan
lainnya.[50]
Biarpun tidak sebanyak buah lain, namun konten serabut dalam apel membantu
mengontrol pergerakan usus, maka mengurangi risiko kanker usus besar. Serat
apel juga membendung penyakit jantung,[51]
serta mengontrol berat badan[51] dan
tingkat kolesterol,[51]
karena buah apel tidak mengandung kolesterol dan mempunyai serat yang
mengurangi kolesterol dengan mencegah reabsorpsi.[48][51]
Terbukti bahwa
bahwa apel yang dibiakkan secara in vitro mengandung senyawa fenol yang dapat
mencegah kanker dan menunjuukan aktivitas antioksidan.[52]Fitokimia
fenol yang utama dalam apel adalah kuersetin, epikatekin, dan prosianidin B2.[53]
No comments:
Post a Comment