beranda

Wednesday, June 19, 2013

MANAKAH YANG LEBIH BAIK BERJALAN ATAUKAH BERLARI?


MANAKAH YANG LEBIH BAIK  BERJALAN ATAUKAH BERLARI?


 

Berjalan dan berlari adalah kegiatan fisik yang paling popular dilakukan orang saat berolahraga.Tida bisa dipungkiri walks and runs sebagai mother of sport.Namun menjadi perdebatan mana yang lebih untuk dilakukan bagi seseorang  dalam hal meningkatkan kesehatan telah . Sekarang berbagai studi yang membandingkan antara berlari dengan berjalan didapatkan beberapa kesimpulan  jawaban.Dimana kesimpulan yang dimaksud adalah bahwa berlari dan berjalan, Hal ini tergantung hampir sepenuhnya pada apa yang Anda capai.
Jika, misalnya, Anda ingin mengontrol berat badan
didapatkan kesimpulan bahwa berlari lebih bagus sedangkan berjalan kurang bagus. Dalam studi yang dipublikasikan  di Medicine & Science in Sports & Exercise, dan berjudul “Greater Weight Loss From Running than Walking,”  peneliti melakukan survei data dari 15.237 pejalan kaki dan 32.215 pelari yang terdaftar dalam the National Runners and Walkers Health Study  Survei yang dilakukan di Lawrence Berkeley National Laboratory di Berkeley, California
Peserta ditanya tentang berat badan mereka, lingkar pinggang, diet
kegiatan khusus mingguan apakah berlari atau berjalan beserta jarak yang biasa ditempuh tempuh  baik ketika mereka bergabung dalam studi ini, dan kemudian lagi sampai enam tahun sebelumnya.
Para Pelari hampir seragam yang memiliki postur tubuh lebih langsing dari pejalan kaki ketika masing-masing bergabung dalam penelitian ini. Dan mereka tetap seperti itu sepanjang tahun. Selama bertahun-tahun, para pelari mempertahankan massa tubuh mereka dan lingkar pinggang jauh lebih baik daripada pejalan kaki.
Perbedaan itu sangat
kentara bagi para peserta yang berusia di atas 55tahun. Pelari dalam kelompok usia ini tidak banyak melakukan lari seperti pada umumny,namun mereka lebih banyak membakar kalori per minggu selama latihan daripada pejalan yang berusia tua. Tapi indeks massa tubuh mereka dan lingkar pinggang tetap secara signifikan lebih rendah dibandingkan pejalan yang seusia dengan mereka.

Mengapa berlari lebih banyak membantu dalam manajemen berat badan daripada berjalan tidaklah seluruhnya jelas. Ini mungkin tampak jelas bahwa berlari memiliki intensitas  yang lebih berat daripada berjalan, akan membakar lebih banyak kalori per jam,hal tersebut memang benar. Namun, pada penelitian Berkeley dan yang lainnya, ketika pengeluaran energi yang kurang cocok misalnya ketika pejalan kaki secara tida teratur keluar beberapa jam dan membakar jumlah kalori yang sama selama seminggu sebagamana pelari. Maka kelihatan bahwa pelari tampaknya mampu mengendalikan berat badan mereka lebih baik untuk jangka panjang.
Salah satu alasannya mungkin berlari akan mempengaruhi nafsu makan, seperti minat/keinginan yang lain, jika kecil, studi menunjukkan dalam studi,yang  diterbitkan dalam Journal of Obesity, sembilan pelari putri dan 10 pejalan kaki putri melakukan latihan di University of Wyoming pada dua kesempatan terpisah. Pada  hari pertama, setiap kelompok berlari atau berjalan di atas treadmill selama satu jam. Pada hari kedua, mereka semua beristirahat selama satu jam. Sepanjang setiap sesi, peneliti memantau total pengeluaran energi mereka. Mereka juga mengambil darah dari relawan untuk memeriksa tingkat hormon tertentu yang terkait dengan nafsu makan.
Setelah kedua sesi, para relawan dibebaskan di sebuah ruangan dengan
 menu prasmanan  dan diminta makan sesuka hati.
Para pejalan kaki ternyata lapar, mengkonsumsi sekitar 50 kalori lebih
banyak dari  apa yang telah mereka bakar selama berjalan diatas treadmill selama satu jam .
Di sisi lain,Para pelari mengkonsumsi hampir 200 kalori lebih sedikit daripada yang telah mereka bakar saat berlari.
Pelari juga terbukti
memiliki tingkat hormon peptida YY yang lebih tinggi dalam darah,dimna hormone ini telah terbukti mampu menekan nafsu makan.Sedangkan bagi  Para pejalan kaki tidak memiliki peningkatan kadar peptida YY, selera makan mereka tetap besar.
Jadi untuk
konsumsi makanan lebih sedikit, berlari lebih sedikit konsumsi makannya.

Tapi
sebagai bagian dari kesehatan,diakui bahwa dalam beberapa kasu, berjalan tetap sama pentingnya sebagaimana berlari. Berdasarkan data dari the Runner dan Walkers Health Study menemukan bahwa pelari dan pejalan kaki sama-sama dapat mengurangi risiko terkena katarak ,hal ini dibandingkan dengan orang-orang tidak pernah atau jarang melakukan olahraga lari maupun berjalan dengan baik dan teratur.
Studi baru yang dipublikasikan dari Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology yang menggunakan data dari the Runner dan Walkers Health Study, pelari memiliki risiko jauh lebih sedikit terkena tekanan darah tinggi, tingkat kolesterol jahat yang rendah,serta tingkat resiko diabetes dan penyakit jantung yang rendah  dibandingkan orang-orang yang jarang atau tidak pernah melakukan lari. Namun yang cukup mencengangkan bagi pejalan kaki dengan melakukan jalan dan mengeluarkan eneri sama dengan berlari ternyata mampu menekan angka resiko ter kena serangan jantung lebih dari 9% ,sedangkan berlari selama satu jam mampu menekan resiko serangan jantun hingga 4.5%.

Yang menjadi perhatian disini adalah tingkat pengeluaran energy dari jalan dan lari harus sebanding.hal ini akan seimbang mengatakan mana yang lebih baik antara lari dengan jalani.Jadi  jika berencana untuk mengeluarkan energi yang sama antara berjalan sebagaimana berlari,maka kita harus berjalan sekitar satu setengah kali lebih jauh dan dua kali lebuh lama  waktu yang kita butuhkan.
Di sisi lain, orang yang  sering berjalan
memiliki tingkat tingkat kesehatan lebih baik daripada mereka yang sedang memulai berlari, sehingga manfaat kesehatan  bagi mereka dari latihan sepadan atau bahkan lebih besar.
Jadi Mana yang lebih baik berjalan ataukah berlari,diyakini semua baik tergantung kepada keinginan/rencana yang ingin dicapai.Dan yang jelas adalah bahwa berlari ataupun berjalan adalah lebih sehat,lebih baik daripada tidak melakukan latihan.
Untuk konfirmasi,
dengan mempertimbangkan satu aspek tambahan dari studi nafsu makan. Para relawan dalam percobaan yang telah duduk diam selama satu jam selama satu sesi, tidak berolahraga dengan cara apapun. Dan sesudahnya mereka merasa lapar,Jumlah kalori yang mereka konsumsi sekitar 300 kalori lebih banyak daripada yang mereka bakar sebelumnya.

*Demikian,disarikan dari berbagai sumber
*Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment