beranda

Tuesday, June 4, 2013

Sebuah Pandangan Tentang Recruitment Guru


Sebuah Pandangan Tentang Recruitment Guru


Peneliti,
Tokoh Pendidikan,Pembuat Kebijakan,pastilah setuju bahwa kualitas guru merupakan faktor penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, sangat penting bahwa perekrutan,pengembangan, maupun  mempertahankan guru yang berkualitas  untuk memastikan bahwa semua anak diberikan pendidikan yang memadai.Di Amerika ada pandangan” No Child Left Behind (NCLB)” yaitu program dimana guru pada sekolah umum diharuskan berlatih  agar memiliki kualitas yang baik yang dapat meningkatkan prestasi siswa sehingga tidak ada siswa yang tertinggal pada akhir tahun ajaran 2005-06.Namun,Meskipun recruitment  guru yang berkualitas telah dilaksanakan, sebagian besar negara Negara bagian amerika tetap  tidak mampu untuk memenuhi standar yang ditentukan.Bahkan, Meskipun batas waktu itu diperpanjang satu tahun , beberapa negara bagian  masih menghadapi krisis guru.Mereka masih menghadapi kendala terutamauntuk guru-guru di bidang-bidang seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan pendidikan khusus.Sehingga beberapa negara bagian berjuang untuk menemukan cara untuk merekrut dan / atau mengembangkan guru yang berkualitas.
Beberapa strategi yang mungkin berguna dalam Merecruit dan mengembangkan guru berkualitas.

Rencana Perekrutan
Beberapa wilayah sedang bekerja keras untuk mencari cara yang efektif untuk merekrut guru yang berkualitas ke wilayah  mereka dan mengembangkan rencana strategis  dengan  membuat suatu perencanaan rekrutmen . Penulis Nedra Atwell (2006) menunjukkan bahwa rencana rekrutmen yang sukses melakukan hal berikut:
o
Membentuk tim perencanaan strategis perekrutan.
o Mengembangkan strategi pemasaran dan penjangkauan.
o Bentuk kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan guru tradisional dan program lisensi alternatif.
o Mengevaluasi proses perekrutan.
o Menyediakan insentif keuangan.

P
embentukan  tim perencanaan strategis dapat mencakup staf  diwilayah yang bersangkutan serta personil berbasis sekolah seperti kepala sekolah dan guru. Melibatkan semua stakeholder dalam proses memberikan kewenangan yang lebih besar dalam proses rekrutmen serta dapat membuat proses ini menjadi jauh lebih efektif. Atwell menunjukkan bahwa untuk menjadi yang paling efektif, tim perencanaan harus mengembangkan misi yang jelas, menilai kebutuhan suatu wilayah  dan mengumpulkan data untuk mengevaluasi efektivitas dari rencana perekrutan.

Pemasaran dan penjangkauan merupakan elemen kunci dari proses rekrutmen. Banyak negara
bagian yang telah mengembangkan program-program, seperti Kentucky Leadership Academy dan Program Cadet Guru, sehingga dengan program ini dapat menarik minat siswa sekolah menengah dan siswa SMA  terhadap  profesi guru. Strategi pemasaran juga harus mencakup berbagai media untuk menginformasikan  kebutuhan akan guru yang memiliki potensi lebih serta  kesempatan yang tersedia di suatu wilayah. Pertimbangkan untuk menggunakan media (bahan cetak, radio, dan televisi) untuk mengiklankan lowongan pekerjaan dan untuk menyoroti kejadian positif di suatu wilayah. Memanfaatkan Internet untuk mengiklankan kesempatan kerja dan memberikan kesempatan calon guru untuk mendaftar.

Membentuk kemitraan dengan perguruan tinggi lokal dan universitas adalah cara yang bagus untuk merekrut guru. Satu studi
bahwa  pelamar mengetahui tentang program sertifikasi alternatif dimana sebagian besar guru potensial ini belajar tentang program sertifikasi serta adanya  kesempatan kerja di wilayah mereka dari penasihat perguruan tinggi atau profesor (Abell et al., 2006).

Proses perekrutan itu sendiri dapat m
enghambat kesempatan seorang guru yang potensial jika proses rekrutmen terlalu rumit dan memakan waktu. Temukan cara untuk mengurangi jumlah waktu dan dokumen yang dibutuhkan untuk melengkapi berkas lamaran kerja pada saat proses perekrutan. Misalnya,di Virginia,  program rekrutmen guru di Virginia memungkinkan pelamar guru dapat  mengajukan satu aplikasi ke beberapa wilayah yang kekurangan guru(Spradlin & Prendergast, 2006). Di Indiana, Departemen Pendidikan Indiana membentuk suatu badan yakni (Consolidation of Professional Standards Board)  Dewan Konsolidasi Standar Profesional yang bertujuan  untuk mempercepat proses lisensi profesi guru (Spradlin & Prendergast, 2006).Bahkan beberapa negara bagian menggunakan lisensi timbal balik sebagai cara lain untuk mempercepat dan mengefisienkan proses perekrutan guna  mendapatkan guru yang dianggap sangat berkualitas ke dalam sistem sekolah negara bagian lain.

Penelitian menunjukkan bahwa insentif keuangan seperti bonus dapat meningkatkan jumlah
pendapata guru di satu wilayah dalam satu tahun ajaran (Atwell, 2006; Spradlin & Prendergast, 2006; Strunk & Robinson, 2006). Di beberapa Wilayah menawarkan bonus bagi guru dengan  menandatangani kontrak jaminan kerja dengan wilayah tersebut atau dengn  sekolah khusus apabila dapat mencapai sejumlah nilai tertentu dalam satu tahun ajaran. Hal ini terutama berlaku di sekolah-sekolah perkotaan pedesaan dan yang  berpenghasilan rendah karena mereka cenderung memiliki lebih banyak guru mengajar keluar dari wilayah yang bersangkutan dan guru-guru yang sudah ada memiliki sedikit pengalaman. Sebagai tambahan ,beberapa  sekolah di perkotaan yang memiliki penghasilan rendah memiliki tingkat pergantian  guru yang lebih tinggi dibandingkan sekolah lain (Strunk & Robinson, 2006). Akibatnya, beberapa wilayah ada yang menawarkan insentif keuangan bagi mantan guru untuk tetap mengajar di sekolah yang kekurangan staff. Misalnya, New York City menawarkan pendapatan lebih tinggi bagi guru mata pelajaran daerah dengan setidaknya memiliki dua tahun pengalaman mengajar yang berkomitmen untuk mengajar di sekolah yang kekurangan staf pengajar hingga $ 5.000 yang dibayarkan di muka  sebagai biaya perumahan untuk tinggal di wilayah tersebut $ 400 per bulan uang saku selama dua tahun (Spradlin & Prendergast, 2006). Namun, penting untuk dicatat bahwa insentif keuangan saja tidak akan membuat  sekolah-sekolah kekurangan  staf. Insentif keuangan diberikan dengan strategi lain seperti program induksi guru, program mentoring, pengembangan profesional, kepemimpinan suportif, dan peluang kolaborasi guru selama mengajar di sekolah akan jauh lebih efektif dalam mempertahankan guru di suatu daerah.


*Hanyalah sebuah tulisan,hanya ada di amerika….
*Mudah mudahan bermanfaat

No comments:

Post a Comment